Follow Us @soratemplates

Thursday, August 23, 2018

[ Review ] Aroma Karsa : Misteri Puspa Karsa dan " kutukan " olfaktori



Judul : Aroma Karsa
Penulis : Dee Lestari ( Dewi Lestari )
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : Maret 2018
ISBN : 978-602-291-463-1

" Penciuman adalah jendela pertama manusia mengenal dunia. Manusia lebih mudah dipengaruhi oleh yang tidak terlihat "
( Hal. 153 )

Sekitar akhir bulan November 2017 Ibu Suri memosting di laman akun Instagram pribadinya akan lahirnya "anak" yang sedang ia "kandung". Bahwa draf pertama dan segala macam risetnya telah rampung. Waktu membacanya saya luar biasa antusias. Terlebih dengan judulnya Aroma Karsa. Karsa sendiri memiliki arti kehendak. Jadi Aroma Karsa adalah kehendak aroma.

Aroma Karsa sendiri di awal kemunculannya memang sudah sangat dinanti oleh penggemar tulisan Dee. Sebelum terbit dalam bentuk buku seutuhnya, "anak" ini telah terlebih dahulu terbit secara bersambung di salah satu platform media online di Januari 2018. Cukup menggiurkan memang, tapi bagi saya yang lebih suka mengoleksi buku secara fisik, harus menunggu sampai medio Maret 2018.

Kisah ini berawal dari kotak besi kuno yang dicuri oleh Janirah Prayagung dari lemari di lingkungan Keraton Yogyakarta. Yang ternyata berisi sebuah lontar kuno dan tiga tube perunggu kecil berisi cairan kental. Lontar ini bercerita tentang Mahesa Guning dan Puspa Karsa, sekaligus khasiat dari cairan dalam tube tersebut. Yang pada akhirnya satu tube itu digunakan Janirah, dan benar mengubah jalan hidupnya. Dan diakhir hidupnya, ia berwasiat pada Raras Prayagung untuk menemukan di mana sebenarnya Puspa Karsa tersebut. Puspa Karsa konon adalah bunga yang memiliki kekuatan yang maha dahsyat, yang belum diketahui wujudnya, baunya bahkan keberadaannya pun antara mitos dan fakta. Karena memang tak pernah ada yang melihatnya.

Babak cerita dalam novel ini akan berpusat pada tokoh Jati Wesi, yang memiliki kemampuan penciuman yang luar biasa. Yang pada akhirnya akan terjebak pada ambisi seorang Raras Prayagung untuk menemukan di mana dan seperti apa sebenarnya Puspa Karsa. Jati akan didampingi oleh tokoh-tokoh kuat macam Tanaya Suma, putri Raras.

Dee sendiri menggambarkan dengan sangat baik berbagai macam detail dalam novel ini. Seperti halnya tentang pembuatan parfum dan misteri yang menyelimuti Puspa Karsa. Menggabungkannya dengan cerita sejarah, dan candi peninggalan Majapahit di kaki gunung Lawu. Pada akhirnya, novel ini sebenarnya membawa kita untuk bertanya siapa, apa dan bagaimana. Bertanya-tanya tentang siapa sebenarnya Anung? Serta jati diri sebenarnya Jati Wesi. Tak lupa jua, Puspa Karsa itu sendiri.

Dengan total halaman mencapai 724, novel ini memang terlihat terlalu tebal untuk ukuran buku fiksi. Tapi yakinlah, jika kalian sudah membukanya, niscaya akan sangat sulit untuk berhenti. Kehebatan Dee dalam mengolah alur cerita yang maju-mundur, misteri-misteri yang menyelimuti akan membuat rasa penasaran kita menguar. Buku ini layaknya magnet yang membuat kita enggan beranjak.

Singkat saja, kesimpulannya novel ini sangat worth it untuk dinikmati.


No comments:

Post a Comment

tat